ASUHAN KEPERAWATAN CA KOLON
A.
DEFINISI
Keganasan pada colon ( termasuk
rectum ) yang merupakan keganasan tersering dari saluran cerna
B.
ETIOLOGI
Secara pasti belum diketahui
Faktor predisposisi :
1.
Makanan rendah serat, protein
2.
Genetic
3.
Riwayat penyakit usus, inflamasi
kronis
C.
PATOFISIOLOGI
Polip jinak Genetic Makanan
rendah serat
Ca colon
Metastase ke organ
Iritasi jaringan Kompresi jaringan
sekitar
(hati, ginjal, paru)
Perdarahan Perforasi usus Nyeri Obstruksi
Anemia
Peritonitis Resiko tinggi
Konstipasi
Kelemahan
Pusing
Reseksi jaringan ansietas
Kolostomi Pemecahan struktur tubuh
Ganguan citra diri
D.
KOMPLIKASI
1.
Infeksi intra peritoneal
2.
Obstruksi usus besar komplit
3.
Perdarahan / hemoragi GI
4.
Perforasi usus
5.
Peritonitis / abses
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Hb dan Ht : Menurun
2.
Test Guiac : Positif (
darah pada feses )
3.
Cea (Carsino Embrionik
Antigen): Positif
4.
Engine Garium : Memperjelas
keadaan tumor dan
mengidentifikasi letak tumor
5. Ct Scan :
Memperjelas adanya massa dan luas
dari penyakit
F.
PENATALAKSANAAN
a.
Pembedahan
b.
Kemoterapi
c.
Radiologi
G.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.
Aktivitas
- Kelemahan atau keletihan
- Perubahan pola istirahat, jam kebiasaan tidur pada malam hari
(nyeri, ansietas)
2.
Sirkulasi
- Palpitasi
- Perdarahan
- Pucat
- Sianosis
3.
Eliminasi
- Perubahan pada pola defekasi (diare/konstipasi)
- Kualitas feses (warna, bau, konsistensi feses mencakup adanya darah)
- Perubahan pada bising usus, distensi abdomen
4.
Makanan Dan Cairan
- Anoreksia, mual, muntah
- Kebiasaan makanan : makan makanan rendah serat, bahan pengawet
- Perubahan berat badan, berkurangnya massa otot
5.
Neurosensori
- Sakit kepala
- Pusing
6.
Integritas Ego
- Faktor stress (perubahan peran, gambaran diri), cara mengatasi
stress
- Penyangkalan terhadap diagnosa, perasaan tidak berdaya
- Menarik diri, marah
7.
Nyeri
- Nyeri Tekan Pada Daerah Ca
8.
Interaksi Social
- Menarik diri
- Masalah fungsi atau tanggung jawab
H.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri b/d proses penyakit
(komprasi jaringan)
2.
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d anoreksia (efek kemoterapi)
3.
Resiko tinggi konstipasi b/d
obstruksi usus
4.
Ansietas b/d rencana pembedahan
5.
Gangguan citra tubuh (gambaran
diri) b/d kolonostomi
I.
RENCANA KEPERAWATAN
1.
Dx : Nyeri b/d proses penyakit (komprasi jaringan)
Tujuan : Nyeri hilang / berkurang
Kriteria hasil : Pasien mengungkapkan nyeri hilang /
terkontrol
Ekspresi wajah tenang
Tanda vital dalam batas normal
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
-
beri tindakan kenyamanan
dasar (reposisi, gosokkan pada punggung) dan aktivitas hiburan
-
dorong penggunaan ketrampilan
manajemen nyeri (teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi) tertawa,
musik, sentuhan terapeutik
-
observasi nyeri dan tanda
vital
-
kolaborasi dalam pemberian
analgetik
|
-
meningkatkan relaksasi dan
membantu memfokuskan kembali perhatian
-
memungkinkan px untuk
berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan kontrol terhadap nyeri
-
mengevaluasi kebutuhan dan keefektifan
intervensi
-
membantu pengurangan nyeri
|
2.
Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
anoreksia
(efek kemoterapi)
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : Berat badan stabil, penambahan berat badan
Masukan nutrisi adekuat
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
-
jelaskan pada pasien tentang
pentingnya diit tinggi kalori dan masukan cairan adekuat
-
motivasi klien untuk makan
diit tinggi kalori dan protein serta masukan cairan yang adekuat
-
ajarkan dan anjurkan pasien
menggunakan teknik relaksasi
-
kontrol faktor lingkungan
-
observasi berat badan
seminggu sekali dan asupan nutrisi
-
kolaborasi dalam
· pemberian antiematik
· pemberian vitamin
· diit yang tepat dengan ahli gizi
· pemeriksaan laboratorium (albumin)
· pemasangan dan pemberian makan melalui NGT
|
-
pengetahuan yang cukup
memungkinkan pasien kooperatif dengan tindakan perawatan yang diberikan
-
kebutuhan metabolit cairan
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh begitu pula cairan untuk membantu
menghilangkan produk sisa
-
mencegah / menurunkan mual,
anoreksia dan memungkinkan peningkatan masukan oral
-
lingkungan yang bau, bising,
merangsang munculnya mual, muntah dan anoreksia
-
evaluasi keaktifan tindakan
keperawatan dan pengobatan
· mencegah mual/muntah
· mencegah kekurangan karena penurunan obserbsi vitamin larut dalam
lemak
· memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi protein/kalori
· mengidentifikasi dan evaluasi keefektifan tindakan
· menambah/memenuhi kebutuhan nutrisi
|
3.
Dx : Resiko tinggi konstipasi b/d obstruksi usus
Tujuan : Pola defekasi umum dapat
dipertahankan
Kriteria hasil : Konsistensi feses nomal
Tidak ada keluhan selama BAB
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
-
tingkatkan masukan cairan
adekuat (missal:200ml/24 jam)
-
pantau masukan dan keluaran
-
kaji bising usus
-
kolaborasi dalam
· pemberian antidiare, pemberian laktosif
· pemberian diet yang tepat rendah serat, tinggi kalori, tinggi
protein, rendah lemak
|
-
memperbaiki konsistensi feses
dan mencegah dehidrasi
-
dehidrasi, penurunan berat
badan dan ketidakseimbangan elektrolit adalah komplikasi dari diare.
Ketidakadekuatan masukan cairan dapat menimbulkan konstipasi
-
mendefinisikan masalah diare
/ konstipasi
· mengurangi kehilangan cairan yang berlebihan melalui BAB
meningkatkan pola defeksi umum kembali normal
· diit rendah serat diberikan pada pasien yang mengalami diare untuk
menurunkan iritabilitas dan memberikan istirahat pada usus. diit tinggi serat
diberikan akan merangsang peristaltic usus dan mengurangi produk sisa. diit
tinggi kalori, tinggi protein memenuhi kebutuhan tubuh untuk metabolisme
jaringan. makanan tinggi lamak meningkatkan motilitas GI
|
4.
Dx : Ansietas b/d rencana pembedahan
Tujuan : Cemas / ansietas hilang /
berkurang
Kriteria hasil : Pasien tampak tenang
Pasien kooperatif dengan tindakan perawatan
yang
diberikan
Pasien mengungkapkan tidak cemas
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
-
motifasi pasien mengungkapkan
perasaan atau masalahnya
-
berikan sikap terbuka saat
mendiskusikan masalah dengan pasien
-
pertahankan kontak yang
sering dengan pasien
-
batasi penggunaan pakaian /
masker isolasi bila mungkin
-
motifasi keluarga atau orang
tardekat untuk mendampingi pasien
-
berikan informasi akurat
tentang prognosis
-
jelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
|
-
memberikan kesempatan bagi
pasien mengungkapkan masalah atau perasannya
-
membantu pasien merasa
diterima
-
memberikan keyakinan bahwa
pasien tidak sendiri, mengembangkan kepercayaan
-
penggunaan masker atau
pakaian isolasi memperberat perasaan ditolak atau perasaan tidak berdaya
-
system pendukung yang adekuat
membantu pasien untuk meningkatkan koping
-
informasi yang akurat
menurunkan kecemasan pasien dan memungkinkan pasien membuat keputusan sesuai
realita
-
pasien bisa menghadapi
situasi sehingga bisa menurunkan cemas
|
5.
Dx : Gangguan citra tubuh (gambaran diri) b/d
kolonostomi
Tujuan : Tujuan tidak terjadi gangguan
citra tubuh
Kriteria hasil : Menunjukkan koping konstruktif
Pasien kooperatif dengan tindakan yang
dilakukan
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
-
motifasi pasien untuk
mengungkapkan perasaan atau masalahnya
-
berikan kesempatan pada
keluarga untuk ikut dalam perawatan dan mendampingi pasien
-
ikut sertakan pasien dalam
perawatan kolostomi dengan mendiskusikan rencana perawatan bersama
-
observasi perilaku menarik
diri
|
-
membantu pasien mengenal
perasaan penerimaan diri
-
memberikan keyakinan pada
keluarga atau orang terdekat dalam perawatan kolostomi tidak sulit
-
keterlibatan dalam perawatan
membantu memperbaiki kepercayaan diri dan penerimaan situasi dan meningkatkan
harga diri
-
evaluasi keefektifan terapi
|
Lampiran
PERAWATAN PASIEN KOLOSTOMI
Colostomi : pembedahan dengan menjahitkan colon dengan dinding depan
perut
Tujuan : mengeluarkan feses dan gas
Sifatnya :
- Temporer
Untuk memperbaiki usus kerena mengalami radang dan
trauma
- Permanen
Disebabkan karena penyakit : Ca. Colon/Rectum, penyakit
kelemahan usus misal crondisis
- Pasien membutuhkan bantuan :
- Fisik : apa kolostomi, sifatnya
- Psikis : murung, sedih, menarik diri
Tempat :
- Cecostomy
- Asendent colostomy
- Transfersus colostomy
- Desendent colostomy
- Sigmoid colostomy
Persiapan Alat
-
Baki berisi :
Bak instrumen : pinset steril, kapas steril, sarung
tangan steril.
-
Bengkok
-
Kantong colostomy
-
Pengalas
-
Air hangat
-
Pengalas
-
Air hangat (dalam vaskom)
-
Minyak wangi
-
Pispot
Cara kerja
1.
Jelaskan tujuan maksud
2.
Bawa alat ke dekat pasien
3.
Mengatur lingkungan
4.
Mencuci tangan
5.
Mengatur posisi
6.
Memasang pengalas
7.
Membuka / menaikkan pakaian
pasien
8.
Mengangkat kantong colostomy
9.
Mengambil pinset dan kapas
steril kemudian membersihkan stoma menuju tepi stome
10.
Mengukur kantong colostomy
disesuaikan dengan stoma (0,6)
11.
Beri minyak atau powder sekitar
stoma untuk mencegah iritasi
12.
Meletakkan kantong colostomy di
tengah stoma
13.
Mengangkat pengalas
14.
Mengatur posisi
15.
Memasukkan alas
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
1.
Jaga perasaan pasien
2.
Observasi stoma dan sekitar
(warna, perdarahan, infeksi, iritasi)
3.
Pelihara kulit sekitar stoma
4.
Hindari tekanan atau tarikan
yang keras dan kasar
5.
Catat keadaan feses (ada darah
atau tidak, padat/encer)
IRIGASI COLOSTOMY
Definisi :
Membersihkan colon dengan memasukkan dan
mengeluarkan air / cairan melalui anus buatan dengan menggunakan kateter usus
Persiapan Alat
v Baki berisi :
-
Irrigator set
-
Bak instrumen steril
·
Kateter usus no 16 – 18
·
Pinset anatomis steril
·
Kapas dan kasa steril
-
Air hangat 400
-
Na Cl 0,9
-
Air sabun
-
Pelicin
-
Kantong plastik untuk irigasi
-
Bengkok
-
Penmgalas
-
Pispot
-
Gunting dan plester
-
Handskun steril
-
Minyak atau bedak pelindung
Cara kerja :
1.
Memberitahu, maksud dan tujuan
2.
Membawa alat kedekat pasien
3.
Mengatur lingkungan
4.
Cuci tangan
5.
Mengatur posisi
6.
Pasang pengalas
7.
Membuka pakaian pasien
8.
Letakkan pispot dekat colostomy
9.
Angkat kantong colostomy
masukkan bengkok
10.
Bersihkan stoma dengan kapas
steril
11.
Kalau sudah bersih pasang
kantung plastik ke stoma
12.
Memasang sarung tangan
13.
Alirkan air sedikit ke dalam
bengkok kemudian dimatikan dengan tujuan mengeluarkan udara
14.
Ujung kateter diberi pelicin
15.
Kateter dimasukkan
perlahan-lahan 5 – 10 cm
16.
Alirkan air pelan-pelan 4 – 5
menit
17.
Apabila air sudah habis klem
dimatikan dan dicabut keteter pelan – pelan
18.
Suruh pasien tetap ditempat
sambil masase di sekitar stoma (10 – 15 menit) untuk memperlancar pengeluaran
feses
19.
Angkat kantong plastik
20.
Buka sarung tangan
21.
Rawat stoma dan sekitar sampai
bersih
22.
Beri minyak dan bedak pelindung
23.
Pasang kantong colostomy
24.
Angkat pispot dan pengalas
25.
Atur posisi pasien
26.
Bereskan alat
Masalah yang mungkin timbul :
1.
Stoma terlalu tebal sehingga
kateter tidak bisa masuk (lakukan dilatasi)
2.
Bila kateter mengalami hambatan
putar dan rubah posisinya
3.
Bila air tidak mengalir putar
dan rubah posisinya
4.
Bila mengalami kejang perut
hentikan irigasi
5.
Bila feses tidak keluar
-
Tetap pasang kantong plastik
-
Masase dan ambulasi
6.
Bila air dan kotoran lewat
bawah/bocor (pahami alat irigasi dengan baik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar