A. Pengkajian
1.
Biodata
Nama istri : Ny. E Nama
suami : Tn. J
Umur :
25 tahun Umur : 27 tahun
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana
Alamat :
Jl. Turi No. 29 Alamat : Jl. Turi No. 29
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Dosen
MRS :
18 – 10 – 2005
2.
Keluhan Utama : Nyeri
3.
Riwayat Haid
Manarche : 15 tahun Siklus :
24 hari Lama haid : 6 hari
4.
Pernikahan
Nikah : 1x dengan suami sekarang selama 1 tahun.
Umur pertama nikah : 24 tahun
Jarak nikah dan hamil : 1 tahun
5.
Riwayat Kehamilan : G1 P0000
6.
Riwayat KB : Ny. E tidak menggunakan alat kontrasepsi
7.
Riwayat Kesehatan Lalu
Ny. E tidak menderita suatu penyakit atau telah dioperasi.
8.
Pola Aktivitas sehari-hari
a)
Pola Eliminasi
BAB : 1x sehari
BAK : 9x sehari
b)
Nutrisi
Makan : 3x sehari dengan cukup nutrisi (nasi, lauk, sayur)
Minum : 5 gelas sehari air putih + 1 gelas susu / hari
c)
Kebersihan Diri
Mandi 2x sehari, mencuci rambut 3x seminggu, sikat gigi 3x sehari
memotong kuku 1x seminggu
9.
Keadaan Psikososial Kehamilan
Persepsi ibu tentang kehamilan : kehamilan ini adalah kehamilan yang
pertama dan ibu belum siap untuk menyambut kedatangan kehamilan ini.
Persepsi ibu tentang anak : anak adalah buah hati dan merupakan titipan
Tuhan yang harus dirawat dengan baik. Oleh karena itu ibu belum siap untuk
menerima adanya anak ini karena belum siap dan mengerti betul cara merawat anak
yang baik.
10. Keadaan
Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Kehamilan sekarang HPHT : 17 – 01 – 2005
HPL : 24 – 10 – 2005
Keluhan kehamilan :
Trimester I : mual, muntah
Trimester II : lemas, nafsu makan agak berkurang
Trimester III : mudah lelah
Pemeriksaan Fisik
TTV : S : 380C, N : 78x/menit, TD : 120/80 mmHg, RR : 18/menit
TB : 163 cm BB : 73 kg
? Pemeriksaan
Kepala dan Leher
Rambut : distribusi banyak / lebat wajah : cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah
Mulut : bersih
Leher : bersih, nyeri tekan (-), pembesaran (-)
? Dada /
Thorak
Bentuk : simetris kolki, membesar
Konsistensi : kenyal
Puting susu : menonjol, datar
Kolustrum : (+), bendungan asi ada (+)
Keadaan : hiperpigmentasi
? Abdomen
Kehamilan, Inpartu
Kehamilan : inspeksi : terdapat strie livida pada
abdomen femur terdapat linea nigra.
Palpasi : LI : I 3 jari dibawah px
LIII : presentasi kepala
LII : buka LIV : Let Kep
Auskultasi : DJJ : 11, 12, 11
Inpartu :
HIS : 4 x 10 menit DJJ :
136x/menit Lama : 1 menit
? Genetalia
Untuk kehamilan : chadwick (+),
pengeluaran vagina (-)
Rektum bersih, hemoroid (-)
Untuk inpartu : Vulva : menonjol
Perinium : menipis
Pengeluaran darah per vagina : (+)
Keadaan Persalinan sekarang
? Cara
persalinan : spontan
Tgl persalinan : 18 – 10 – 2005
Jam : 07.15 WIB
BBL : 3200 gr Jenis Kelamin
: Laki-laki
? Pemeriksaan
plasenta
Plasenta maternal : lengkap
terdiri dari 18 kotiledon selaput dapat ditelangkupkan.
Plasenta futal : plasenta
suksentoriata (-)
? Jumlah
perdarahan : 300 ml
? Pemeriksaan
perineum
Robekan derajad I (kulit perinium, mukosa vagina)
? Observasi
uteri
Kontraksi : baik (teraba kenyal)
TFU : diatas pusat
? Pemeriksaan
TTV
TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 80x/menit
Suhu : 360C
? Keadaan
Umum : lemah menahan nyeri
Skala nyeri : 8
ANALISA DATA
No.
|
Data Penunjang
|
Masalah
|
Kemungkinan Penyebab
|
1.
|
DS : Klien
mengatakan nyeri perut bagian bawah
DO :- Klien
tampak meringis menahan sakit.
- Palpasi : nyeri tekan di perut bagian bawah.
- Skala nyeri : 8
TD : 110/70 mmHg
N
: 80x/menit
RR
: 20x/menit
DS : Klien
mengatakan lemas
DO :- Klien
tampak lemah.
- Pengeluaran darah per vagina + 300 cc
- Kontraksi uterus baik
- TD : 110/70 mmHg
N :
80x/menit
DS : Klien
mengatakan takut untuk menggendong bayinya.
DO :- Klien
menggendong ba yi dengan cara yang salah
- Klien kaku ketika menggendong bayi
|
Nyeri
Resiko tinggi
kekurangan volume cairan
Perubahan
proses keluarga
|
Kelelahan
fisik dan psikologis
Vasokontriksi
tidak komplit
Peningkatan
perkem bangan anggota keluarga
|
PRIORITAS MASALAH
No.
|
Tanggal
|
Diagnosa Keperawatan
|
1.
2.
3.
|
18-10-2005
18-10-2005
18-10-2005
|
Nyeri
berhubungan dengan kelelahan fisik dan psikologis.
Resiko tinggi
kekurangan volume cairan berhubungan dengan vasokontriksi.
Proses
keluarga berhubungan dengan peningkatan perkembangan anggota keluarga.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri berhubungan dengan kelelahan fisik dan
psikologis.
2.
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan
dengan vasokonstriksi.
3.
Proses keluarga berhubungan dengan peningkatan
perkembangan anggota keluarga.
|
|
|
|
|
|
|
No
|
Tanggal
|
Jam
|
No.Dx
|
Tujuan / Kriteria
Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
18-10-05
|
8.00
|
1
|
Tujuan jangka pendek :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selma 1 x 24 jam
nyeri klien dapat berkurang. Dengan kriteria hasil :
·
TTV dalam batas normal,
TD =
N = 70-90 x/menit
RR = 16-20 x/menit
·
Klien tampak rileks
·
Tidak terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah
·
Skala nyeri 4 – 5
Tujuan jangka panjang :
-
Mencegah komplikasi pasca persalinan
|
Mandiri :
1.
Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis
melahirkan, sifat kejadian intrapartal, lama persalinan, dan pemberian
anastesia atau analgesia.
2.
Beri ucapan selamat atas kelahiran bayi.
3.
Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin
selama periode postpartum.
4.
Kaji adanya tremor pada kaki atau tubuh. Tempatkan
selimut hangat pada klien.
5.
Lakukan tindakan kenyamanan (misal : perawatan mulut,
mandi sebagian, liner bersih dan kering, perawatan perineal periodik).
Kolaborasi :
Pemberian analgesik sesuai indikasi
|
1.
Membantu mengidentifikasi faktor – faktor yang
memperberat ketidaknyamanan atau nyeri.
2.
meningkatkan rasa puas, harga diri positif dan
kesejahteraan emosional.
3.
Dapat mengurangi ansietas.
4.
Tremor pasca persalinan mungkin disebabkan karena
bebas dari tekanan pada nervus pelvis secara tiba – tiba. Selimut dapat
meningkatkan relaksasi otot dan perasaan nyaman.
5.
Meningkatkan kenyamanan, perasaan bersih dan
kesejahteraan.
Mengurangi rasa nyeri
|
No
|
Tanggal
|
Jam
|
No.Dx
|
Tujuan / Kriteria
Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
2
|
8-10-05
|
|
2
|
Tujuan jangka pendek :
Setelah tindakan keperawatan
selama 1x24 jam tidak terjadi devisit volume cairan. Dengan kriteria hasil :
-
tidak ada pengeluaran darah
-
kontraksi uterus adekuat
-
klien tampak rileks
TTV dalam batas normal
TD =
N = 70-90 x / menit
RR = 16-20 x / menit
Tujuan jangka panjang :
-
mencegah komplikasi pasca persalinan
|
Mandiri :
1.
Tempatkan klien pada posisi rekumben.
2.
Perhatikan jenis persalinan, anastesi, kehilangan
darah pada persalinan dan lama kala II.
3.
Catat lokasi dan konsistensi fundus setiap 15 menit.
4.
Dengan perlahan masase fundus bila lunak (menonjol).
Pegang atau sokong uterus dengan satu tangan tepat dibawah simfisis pubis.
Gunakan tekanan kebawah keras dan mantap pada fundus.
5.
Tempatkan bayi pada payudara klien bila telah memilih
untuk menyusui.
6.
Kaji kepenuhan kandung kemih, beritahu dokter bila
distensi terlihat klien tidak mampu berkemih.
|
1.
Mengoptimalkan aliran darah serebal, dan memudahkan
pemantauan fundus dan aliran vaginal.
2.
Kaji manipulasi uterus, anastesi, masalah pelepasan
plasenta dapat menimbulkan kehilangan darah dan kelelahan miometri.
3.
Aktivitas miometri uterus menimbulkan hemostasis
dengan menekankan pembuluh darah endometrial. Fundus harus keras dan terletak
di umbilikus.
4.
Masase fundus merangsang kontraksi uterus dan
mengontrol perdarahan. Tekanan kebawah meningkatkan pengeluaran bekuan yang
dapat mengganggu kontraksilitas uterus.
5.
Hisapan bayi merangsang hipofisis posterior melepas
oksitosin, yang meningkatkan kontraktilitas miometri.
6.
Kandung kemih penuh mengubah posisi fundus dan
mengganggu kontraktilitas.
|
No
|
Tanggal
|
Jam
|
No.Dx
|
Tujuan / Kriteria
Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
|
|
|
7.
Kaji jumlah, warna dan sifat aliran lokhial setiap 15
menit.
8.
Kaji TD dan nadi setiap 15 menit.
9.
Periksa perineum setiap 15 menit, perhatikan kondisi
perbaikan episiotomi, edema, ekimosis / tekanan internal kuat.
Kolaborasi :
10.
Tinjau ulang Hb / Ht.
11.
Mulai atau pertahankan infus larutan isotonik.
12.
Berikan oksitosin atau preparat ergot.
13.
Gantikan kehilangan cairan dengan plasma, sel – sel
kemasan atau darah lengkap sesuai indikasi.
|
7.
Membantu mengidentifikasi (aserasi yang potensial
pada vagina dan serviks, yang mengakibatkan aliran berlebihan dan merah
terang).
8.
Bila perpindahan cairan terjadi dan darah di
distribusikan kedasar vena, penurunan TD dan takikardi ringan dapat terlihat.
9.
Edem berlebih menyebabkan kehilangan penyatuan
episiotomi ekimosis, edem, dan kehilangan darah vagina yang tidak terlihat
dapat menandakan pembentukan hematoma.
10. Membantu
memperkirakan jumlah kehilangan darah.
11. Meningkatkan
volume darah dan menyediakan tempat pemberian obat – obatan darurat.
12. Merangsang
kontraktilitas miometrium, menutup pembuluh darah yang terpajan pada sisi
bekas plasenta dan menurunkan kehilangan darah.
13. Meningkatkan
volume sirkulasi dan mencegah syok.
|
No
|
Tanggal
|
Jam
|
No.Dx
|
Tujuan / Kriteria
Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
|
3
|
Tujuan jangka pendek :
Setelah diberikan penyuluhan
kesehatan keluarga, klien dapat menerima keberadaan anak dan menjadi ibu yang
baik bagi anaknya. Dengan kriteria hasil :
·
Klien bisa menggendong bayinya dengan baik.
Tujuan jangka panjang :
·
Terciptanya hubungan / ikatan keluarga yang
sejahtera.
|
Mandiri :
1.
Anjurkan klien menggendong, menyentuh dan memeriksa
bayi.
2.
Anjurkan ayah menyentuh dan menggendong bayi
serta membantu dalam perawatan bayi.
3.
Observasi dan catat interaksi bayi, keluarga.
Perhatikan perilaku untuk menunjukkan ikatan dan kedekatan dalam budaya
khusus.
4.
Jamin privasi keluarga pada pemeriksaan selama
interaksi awal dengan bayi.
5.
Anjurkan dan
bantu pemberian ASI.
Kolaborasi :
Beritahu anggota tim perawatan
kesehatan yang tepat (misal : staf perawatan bayi atau perawat post partum)
tentang observasi sesuai indikasi.
|
1.
Jam – jam pertama setelah kelahiran memberikan
kesempatan unik terjadinya ikatan keluarga.
2.
Membantu memfasilitasi ikatan antara ayah dan bayi,
menyatakan perasaan ikatan khusus pada bayi.
3.
Kontak mata dengan mata, berbicara dengan suara
tinggi, dan menggendong bayi dihubungkan dengan kedekatan pada budaya
Amerika.
4.
Klien, ayah, sibling dan bayi perlu waktu untuk
saling berdekatan.
5.
Kontak awal mempunyai efek positif pada durasi
pemberian ASI.
Ketidak adekuatan perilaku ikatan atau interaksi buruk
diantara klien / pasangan dan bayi memerlukan dukungan dan evaluasi lanjut.
(Rujuk pada MK, klien pada 4 jam sampai 3 hari;
postpartum.
DK : menjadi orang tua, perubahan, resiko tinggi terhadap
koping keluarga – keluarga potensial terhadap pertumbuhan).
|
DAFTAR PUSTAKA
* Doengoes, Marilynn. E. 2001.
Rencana Perawatan Maternal / Bayi.EGC : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar